Al-FaSya
Al-FaSya
Admin
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

AL AJURUMIYAH - BAB KALAM


  بَابُ الْكَلَام


اَلْكَلَامُ : هو اللَّفْظُ الْمُرَكَّبُ الْمُفِيدُ بِالْوَضْعِ 

وَأَقْسَامُهُ ثَلَاثَةٌ 
: اسم، وَفِعْلٌ، وَحَرْفٌ جَاءَ لِمَعْنًى 

فَالِاسْمُ
يُعْرَفُ: بالخفض، وَالتَّنْوِينِ، وَدُخُولِ الْأَلِفِ وَاللَّامِ، وَحُرُوفِ الْخَفْضِ وَهِيَ : مِنْ، وَإِلَى، وَعَنْ، وَعَلَى، وَفِي، وَرُبَّ، وَالْبَاءُ، وَالْكَافُ، وَاللَّامُ، وَحُرُوفِ الْقَسَمِ وَهِيَ: الْوَاوُ، وَالْبَاءُ، وَالتَّاءُ 

وَالْفِعْلُ
يُعْرَفُ بِقَدْ، وَالسِّينِ، وَسَوْفَ، وَتَاءِ التَّأْنِيثِ السَّاكِنَةِ 

وَالْحَرْفُ مَا لَا يَصْلُحُ مَعَهُ دَلِيلُ الِاسْمِ وَلَا دَلِيلُ الْفِعْل




BAB KALAM


Kalam adalah Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan sempurna dan dengan sengaja (dengan bahasa Arab).

Pembagian kalam ada tiga:
  1. Kalimah Isim
  2. Kalimah Fi’il
  3. Kalimah Huruf yang memiliki makna

Kalimah Isim
 bisa diketahui dengan adanya:
  • Khafadh / Jer
  • Tanwin
  • Kemasukan alif dan lam
  • Kemasukan huruf-huruf khafadh/jer, yaitu: 
مِنْ (dari), إِلَى (ke), عَنْ (dari), عَلَى (atas), فِي (di), رُبَّ (sedikit sekali / banyak sekali), الْبَاءُ (dengan), الْكَاف (seperti), اللَّام (bagi/milik)

  • dan huruf qasam (untuk menunjukkan makna sumpah) yaitu:
الْوَاوُ, الْبَاءُ, التَّاءُ

وَاللّه، بِاللّه، تَااللّه
Demi Allah


Kalimah Fiil 
bisa diketahui dengan adanya:
  • Huruf  قَدْ
  • Huruf  سِينِ تنفيس
  • Huruf  سَوْفَ تسويف
  • تَاءِ التَّأْنِيثِ السَّاكِنَة (Ta' Ta'nits yang mati)

Kalimah Huruf
 adalah Kalimah yang tidak sah bersamanya tanda-tanda kalimah isim dan tanda-tanda kalimah fi’il.

Maksudnya ialah Kalimah huruf itu tidak bisa disisipi tanda-tanda yang ada dalam kalimah isim atau kalimah fiil.


PENJELASAN:


Menurut istilah ulama ahli nahwu, yang disebut kalam ialah harus memenuhi empat syarat, yaitu: Lafadz, Murakkab, Mufid, dan Wadla'.

1. Lafadz

 الصَوْت المُشتَمِل على بعضِ الحروف الهجائية
“Suara (ucapan) yang mengandung sebagian huruf hijaiyah.”

Contoh:
  كتاب : Buku
 قلم     : Pena

Jadi, suara ayam, bedug, petir, mesin dan semisalnya tidak termasuk ke dalam kategori lafadz.

2. Murakkab

ما تركب من كلمتين فأكثر
“Ucapan yang tersusun atas dua kalimah atau lebih.”

Contoh:
زيد قائم
Zaid berdiri

Pada contoh di atas terdapat dua kalimah:
Kalimah 1 [ زيد ] + Kalimah 2 [ قائم ]
Kalau yang disebut satu kalimah saja, semisal زيد saja, maka itu belum dikatakan murakkab.

Catatan: Kalimah dalam sebutan arab tidaklah sama artinya dengan Kalimat dalam bahasa indonesia. Mudahnya, sebutan Kalimah itu sama artinya dengan kata.

  • كلمة (kalimah) adalah lafadz yang mufrad.
  • كلِم (kalim) adalah tersusunnya 3 kalimah atau lebih, baik berfaidah serperti contoh: قد قام زيد (sungguh Zaid telah berdiri), atau tidak berfaidah seperti contoh: اِنْ قام زيد (Kalau Zaid berdiri)

3.  Mufid

ما أفاد فائدة يحسن السكوت من المتكلم والسامع عليها
“Ungkapan berfaedah yang dapat memberikan pemahaman sehingga pendengarnya paham.”

Contoh:
زيد قائم (Zaid berdiri), atau hanya mengucapkan  lafadz قائم (berdiri) sudah memberi kesan mufid bila sebagai jawaban dari pertanyaan:
كيف حال زيد؟ (Bagaimana keadaan Zaid?)

Jadi, inti dari mufid itu adalah ketika mutakallim selesai bicara, maka pendengarnya memahami maksudnya.
Karenanya, perkataan yang janggal, menggantung, atau ngelantur yang tidak dipahami, tidak termasuk mufid.

Contoh:
Mengucapkan اِن جاء أبي (kalau ayahku datang) tanpa meneruskannya. Menggantung, dan tidak tuntas. Supaya masuk ke dalam mufid, maka diteruskan kalimahnya dengan jawab, menjadi;
اِن جاء أبي فأكرمه
Kalau ayahku datang, maka aku akan memuliakannya.

4. Wadha'

جعل اللفظ دليلا على معنى
“Menjadikan lafadz agar menunjukan suatu makna.”

Yakni menyengaja mengucapkan lafadz untuk menunjukkan suatu makna dalam bahasa Arab, sebab ilmu nahwu adalah pembahasan kaidah bahasa Arab.

Contoh:
جاء زيد (Zaid telah datang) yang diucapkan dengan sengaja dalam kesadaran.

Jadi tidak termasuk wadha' ucapan orang yang mengigau saat tidur, karena bukan kesengajaan.


Pembagian Kalam


Sudah kita ketahui bahwasanya pembagian kalam ada tiga: Kalimah Isim, Kalimah Fi'il, dan Kalimah Huruf.

1. Kalimah Isim


Pengertian Kalimah Isim:
كلمة دلّت على معنىً في نفسها ولم تقترن بزمان وضعا
Kalimah yang menunjukkan makna secara mandiri, dan tidak disertai dengan zaman.

Yang dimaksud zaman di sini adalah waktu, masa. Zaman itu terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
  1. Zaman madhi (lampau)
  2. Zaman haal (sedang berlangsung)
  3. Zaman mustaqbal (akan datang)

Mudahnya, kalimah isim adalah kata benda/nama, dan tidak terikat dengan waktu.
Contoh:
كتاب (buku) ٌقلم (pena) زيد (Zaid; nama orang)

2. Kalimah Fi'il

Pengertian Kalimah Fi'il:
كلمة دلّت على معنى في نفسها ولم وقترنت بزمان وضعا
"Kalimah yang menunjukkan makna secara mandiri, dan disertai dengan zaman."

Mudahnya, kalimah fi'il adalah kata kerja, dan terikat oleh waktu.
Contoh:
  • Fi'il Madhi             :  كَتَبَ ( sudah menulis)
  • Fi'il mudhore'         :  يَكْتُبُ (akan/sedang menulis)
  • Fi'il Amr                : اُكْتُبْ (tulislah!) -- Perintah

3. Kalimah Huruf

Pengertian Kalimah Huruf:
كلمة دلّت على معنى في غيرها
"Kalimah yang menunjukkan makna apabila dibarengi dengan kalimah lain."

Mudahnya, kita bisa menyebut kalimah huruf sebagai kata bantu atau kata hubung.
Yaitu kata yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang jelas jika tidak bersambung dengan kalimat lainnya.

Contoh:
اِلَى (ke) - مِنْ (dari) - هَلْ (apakah?) - ْقَد (sungguh), dan serupanya.

Kalimah -kalimah tersebut bisa memberikan makna yang memahamkan apabila dirangkai/disertai kalimah lain.

Contoh disertai kalimah isim:
اِلَى المسجد - مِن المَدرَسَةِ
(dari madrasah - ke masjid )

Contoh disertai kalimah fi'il:
قدْ نام زيد (sungguh Zaid sudah tidur)


واللّه أعلم بالصواب

Berbagi

Posting Komentar