Al-FaSya
Al-FaSya
Admin
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Mukhtarul Ahadits An-Nabawiyah | Hadits Ke 41 - 50


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ



Untuk membaca kitabnya silakan klik tombol di bawah


Hadits Nomor 41


أَحَبَّ اللهُ تعالى عَبْدًا سَمحًا اذا باع، وسمحا اذا اشْتَرَى، و سَمحًا اذا قَضَى، وسمحا اذا اقْتَضَى ¹
(رواه البيهقي عن أبي هريرة)

Allah mencintai seorang hamba yang mudah berlaku baik bila menjual, mudah bila membeli, mudah bila membayar hutang, dan mudah bila menagih utang.
(Hadits riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah radhiallahu anhu)


Penjelasan:

سمحا (samhan) adalah sifat musybihah yang maknanya menunjukkan pengertian tetap, artinya mudah atau baik.
قضى (qadla) artinya membayar hutang yang menjadi bebannya.
اقتضى (iqtadla) artinya menagih hutang.


Allah melimpahkan rahmatNya kepada seorang hamba yang mudah dalam menjual, mudah dalam membeli, mudah dalam membayar utangnya, dan mudah dalam menagih piutangnya.

Hadits ini menjelaskan bahwa masalah jual -beli dan utang-piutang yang kelihatannya mu'amalah duniawi dapat pula dijadikan sebagai sarana ukhrawi yang menghasilkan pahala akhirat bagi pelakunya, yakni melalui ketentuan-ketentuan yang telah disebutkan di atas.
__________________
¹ Hadits nomor 220 dalam kitab Faydlul Qodir


Hadits Nomor 42


أَحَبُّكُم الى اللهِ أقلُّكم طُعْمًا، وأخَفُّكم بَدَنًا ²
(رواه الديلمي عن ابن عباس)

Orang yang paling disukai Allah di antara kalian adalah yang paling sedikit makannya, dan yang paling ringan badannya.
(Hadits riwayat Ad-Dailamy dari ِIbnu Abbas radhiyallahu 'anhu)


Penjelasan:
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam menganjurkan umatnya agar tidak terlalu banyak makan, karena banyak makan menyebabkan tubuh menjadi gemuk. Dan kalau badan jadi gemuk, maka tubuh akan menjadi berat dan membuat malas bergerak. Orang yang paling sedikit makannya dan paling ringan berat badannya adalah orang yang paling disukai oleh Allah.

Sebuah pepatah menyebutkan;
Makanlah untuk hidup, jangan hidup untuk makan.”

Dalam hadits lain disebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah bersabda:

نَحْنُ قَوْمٌ لا نَأْكُلُ حتَّى نَجُوعَ وإذا أَكَلْنَا لا نَشْبَعُ
"Kami adalah kaum yang tidak makan kecuali bila merasa lapar, dan apabila kami makan maka tidak sampai kekenyangan."

Sehubungan dengan masalah ini, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah memberikan patokan kepada umatnya, yakni hendaknya sepertiga isi perut untuk makanan, sepertiga lainnya untuk minum, dan sepertiga yang terakhir untuk nafasnya.
__________________
² Hadits nomor 221 dalam kitab Faydlul Qodir


Hadits Nomor 43


أحِبُّوا العَربَ لِثَلاثٍ : لأنَِي عربيٌّ، والقرآنَ عربيٌّ، وكلامَ أهلِ الجَنَّةِ في الجنَّةِ عربيٌّ ³
(رواه الطبراني وغيره)

Cintailah bangsa Arab karena tiga perkara: yaitu karena aku (Nabi Muhammad Saw) orang Arab, Al-quran berbahasa Arab, dan bahasa Ahli Surga di dalam surga adalah bahasa arab.
(Hadits riwayat Thobroni dan lainnya)


Penjelasan:
Mencintai bangsa Arab dianjurkan karena tiga perkara: yaitu karena Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam berasal dari Arab, Al-Quran diturunkan memakai bahasa Arab, dan bahasa yang digunakan oleh penghuni surga ketika berada di dalam surga adalah bahasa arab.

Hadits ini menerangkan tentang keutamaan bangsa Arab. Keutamaan mereka adalah karena 3 hal tersebut. Oleh karena itu orang muslim dianjurkan untuk menghormatinya.
__________________
³ Hadits nomor 225 dalam kitab Faydlul Qodir


Hadits Nomor 44


احْتَرِسُوا مِن النَّاسِ بسُوءِ الظَّنِّ 
(رواه أحمد والبيهقي)

Waspadalah terhadap (keburukan) manusia dengan buruk prasangka.
(Hadits riwayat Ahmad dan Baihaqi)


Penjelasan:
Apabila kita merasa curiga terhadap orang lain, maka kita diperbolehkan berburuk sangka kepadanya demi untuk memelihara diri dari keburukan atau kejahatan yang akan diperbuatnya terhadap kita.
__________________
⁴  Hadits nomor 231 dalam kitab Faydlul Qodir

Baca juga ulasan kajiannya: Suudzon yang Diperbolehkan



Hadits Nomor 45


أَحْبِبْ حَبِيْبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى اَن يَكُونَ بَغِيْضَكَ يَومًا مَا، وَأَبْغِضْ بَغِيْضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى اَن يَكُونَ حَبِيبَكَ يومًا مَا 
(رواه الترمذي)

Cintailah kekasihmu (secara) sedang-sedang saja, siapa tahu di suatu hari dia akan menjadi musuhmu. Dan bencilah orang yang kau benci (secara) biasa-biasa saja, siapa tahu di suatu hari dia akan menjadi kecintaanmu.
(Hadits riwayat Tirmidzi)


Penjelasan:
Jangan berlebihan dalam mencintai orang yang dikasihi, sewajarnya saja, karena kemungkinan di suatu hari orang yang dicintai itu bisa saja menjadi musuh. Demikian pula sebaliknya, jangan berlebihan membenci orang yang tidak disukai, sedang-sedang saja, karena kemungkinan ia kelak bisa saja menjadi kekasihmu.

Makna hadits ini Senada dengan apa yang terkandung dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

(An Nisa 4:19)
“Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”
__________________
  Hadits nomor 223 dalam kitab Faydlul Qodir

Hadits Nomor 46


أخشَى ما خشيتُ على أمتى: كَبِرُ البطنِ, ومُداوَمَةُ النوم والكسَلُ وضَعْفُ اليقيــنِ
(رواه الدارقطني عن جابر)

Hal yang paling aku takutkan atas umatku adalah perut besar, sering tidur, malas, dan lemah keyakinan.
(Hadits Riwayat Daruquthny dari Jabir radiyallahu anhu)


Penjelasan:
Pada hadits nomor 42 telah disebutkan bahwa orang yang paling disukai oleh Allah ialah orang yang paling sedikit makannya dan paling ringan tubuhnya. Dalam hadits ini dijelaskan bahwa hal yang paling dicemaskan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam akan melanda umatnya ada 4 perkara, yaitu banyak makan, banyak tidur, pemalas, dan lemah keyakinan.

Sebagaimana hadits pada nomor 42, apabila orang sedikit makannya maka badannya menjadi ringan, tidak terlalu suka banyak tidur, giat bekerja, dan kuat keyakinan. Sedangkan yang disebutkan dalam hadits ini adalah kebalikannya, yang merupakan 4 perkara yang dikhawatirkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Apabila orang banyak makan, maka ia jadi suka tidur; kalau sudah suka tidur maka ia jadi pemalas; kalau sudah jadi pemalas maka keyakinannya bisa melemah.
__________________
  Hadits nomor 223 dalam kitab Faydlul Qodir

Baca juga ulasan kajiannya: Empat Hal yang Dikhawatirkan Rasulullah

Hadits Nomor 47


أدِّ ما افترضَ اللَّهُ عليكَ تَكن من أعبَدِ النَّاسِ واجتَنب ما حرَّمَ اللَّهُ عليكَ تكن من أَورعِ النَّاسِ وارضَ بما قسمَ اللَّهُ لَك تَكن من أغنى النَّاسِ
(رواه ابن عدى عن ابن مسعود)

Tunaikanlah apa yang telah difardhukan Allah atas dirimu niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah. Jauhilah apa yang telah diharamkan Allah atasmu, niscaya engkau menjadi orang yang paling wira'i. dan ridholah terhadap apa yang telah dibagikan Allah untukmu, niscaya kamu menjadi orang yang paling kaya.


Hadits Nomor 48


أدِّبوا أولادَكم على ثلاثِ خِصالٍ حُبِّ نبيِّكم وحبِّ أَهلِ بيتِه وقراءةِ القرآنِ فإنَّ حَملةَ القرآنِ في ظِلِّ اللَّهِ يومَ لا ظِلَّ إلَّا ظلُّهُ معَ أنبيائِه وأصفيائِهِ
(رواه الديلمي عن علي)

“Didiklah anak-anak kalian dengan 3 perkara, yaitu: Mencintai nabi kalian, Mencintai ahli baitnya, dan Membaca Al-qur'an. Sesungguhnya orang yang menghafal qur'an kelak berada dalam naungan Allah yakni pada hari tidak ada naungan kecuali naunganNya bersama dengan para Nabi dan para KekasihNya.


Hadits Nomor 49


ادعوا اللهَ وأنتم مُوقنون بالإجابةِ ، واعلموا أنَّ اللهَ لا يستجيبُ دعاءً من قلبٍ غافلٍ لاهٍ 
(رواه الترمذي عن أبي هريرة)

Berdo'alah kalian kepada Allah dengan keyakinan akan diijabah/kabulkan. Ketahuilah, bahwasanya Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai.


Hadits Nomor 50


إذا آتاكَ اللهُ مالًا فليُرَ أثرُ نعمةِ اللهِ وَكَرامتِهِ
(رواه الحاكم عن والد ابي الآحوص)

Apabila Allah memberi harta kepadamu, maka perlihatkanlah dampak/pengaruh nikmat dan kemuliaannya yang sudah diberikan kepadamu.



والله أعلم بالصواب


Berbagi

Posting Komentar