Al-FaSya
Al-FaSya
Admin
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Khutbah Jum'at: Hari Kemenangan

 Khutbah I

اَلْحَمْدُ للّٰهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: مَنْ عَمِلَ صَـٰلِحًا فَلِنَفْسِهِ، وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا، وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّـٰمٍ لّلْعَبِيدِ (فصلت: ٤٦)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah,

Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat. Ramadhan yang telah kita lalui rasanya teramat singkat. Bulan yang  dipenuhi ibadah setiap saat dengan pahala yang berlipat-lipat kini sudah lewat. Sehari yang lalu, kumandang dan gema takbir yang menggetarkan jagad sudah mengantar kepergian bulan suci nan penuh rahmat.

Umat islam sudah sampai pada Hari Raya Idul Fitri yang penuh akan gema dan getaran takbir yang meruntuhkan takabbur. Mengecilkan diri sendiri, dan hanya mengagungkan Allah yang Maha Besar. Merayakan sebuah momen yang sering kita sebut-sebut sebagai Hari Kemenangan.

 Pertanyannya, Siapa yang menang di hari kemenangan ini? Apakah kita termasuk dari bagian orang-orang yang menang?

Hadirin yang berbahagia,

Ketika kita dalam bulan ramadhan, selama sebulan penuh kita diperintahkan untuk berpuasa, yang berarti imsak; menahan. Yang diwujudkan dalam larangan terhadap hal-hal yang sebelumnya halal, seperti makan dan minum. Ini tidak lain adalah proses pengajaran diri. Bila kita menahan diri dari yang halal saja mampu, bukankah seharusnya kita lebih mampu lagi menahan diri dari perkara yang haram.

Ramadhan melatih kita menahan keinginan, dengan puasa yang kita jalankan
Ramadhan  melatih kita tabah melawan kelelahan, dengan tarawih yang setiap malam kita dirikan
Ramadhan melatih kita untuk melawan kemalasan, dengan memperbanyak membaca al-quran
Ramadhan melatih kita mengesampingkan kelelapan, dengan bangun di setiap sepertiga malam demi mengisi kekuatan.

Ramadhan tentu lebih dari sekedar bulan pelatihan, ia merupakan wahana penempaan diri sekaligus saat-saat dilimpahkannya rahmat, ampunan, dan pembebasan dri api neraka. Setiap aktivitas ibadah yang kita lakukan di dalamnya membuahkan pahala yang dilipat-gandakan.

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Sebelum datangnya bulan ramadhan, ibadah kita mungkin jarang-jarang, bisa jadi kemaksiatan kita lebih banyak dari ibadah kita, sehingga saat kita muhasabah, bercermin melihat diri kita sendiri, kita tak ubahnya seperti seekor ulat yang menggelikan, dipandang menjijikkan, kemudian saat bulan ramadhan tiba, kita yang sudah bermuhasabah menjadi giat dan memperbanyak amal ibadah di dalamnya, ibaratnya selama sebulan ramadhan itu kita dikepompongkan, sampai tiba waktunya hari kemenangan tiba, kita bermetamorfora menjadi pribadi baru yang suci sebagaimana bayi yang baru dilahirkan, indah selayaknya metamorfosis ulat yang dikepomponkan dahulu sebelum akhirnya menjadi kupu-kupu yang cantik menawan.

Kembali ke pertanyaan di awal tadi, Siapa yang menang di hari kemenangan?

Mereka yang mampu bermatamorfora inilah orang-orang yang berhasil menang pada hari kemenangan. Yakni mereka yang selama di bulan Ramadhan berpuasa dengan penuh keimanan dan kesungguhan mengharap keridhoan Allah, sehingga berhasil menjadi pribadi yang semakin bertakwa.

Sebagaimana Firman Allah:

Ya ayyuhal ladziina amanu....

Karena tidak sedikit orang yang berpuasa tidak mendapat apa-apa dari puasanya selain rasa haus dan lapar.


Itulah orang-orang yang menang. Lantas apakah kita termasuk dari bagian orang yang menang?

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Agar kita termasuk dari orang yang menang, sebisa mungkin ibadah yang kita lakukan selama bulan ramadhan kita istiqomahkan dan lestarikan di luar bulan ramadhan.

Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah radliyallahu ‘anha bahwa Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كَانَ أَحَبُّ الدِّيْنِ إِلَيْهِ مَا دَاوَمَ عَلَيْهِ صَاحِبُهُ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)


“Perilaku keberagamaan seseorang yang paling dicintai oleh Nabi adalah yang diistiqamahkan dan senantiasa dilestarikan” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Oleh karenanya,
Hari-hari yang indah bersama alqur’an, jangan dilupakan
Hari-hari indah ketika beramal kebaikan, jangan ditinggalkan.
Hari-hari indah ketika sering mengunjungi masjid, jangan dihentikan.

Hari-hari kita yang penuh keindahan selama ramadhan jangan hanya menjadi kenangan di luar ramadhan. Jangan sampai pelajaran-pelajaran dari madrasah ramadhan tidak terlihat bekasnya sama sekali selepas ramadhan. Ramadhan memang telah berlalu, namun jangan sampai amal ibadah kita juga ikut berlalu.

Semoga kita termasuk dari orang-orang yang senantiasa mengistiqamahkan ibadah kita di dalam maupun di luar bulan Ramadhan, sehingga kita bisa termasuk dari bagian orang yang menang di hari kemenangan ini, 

 أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.



Khutbah II
اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُـمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللّٰهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللّٰهِ، إنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ.

 

Berbagi

Posting Komentar